Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

kau, siluetmu dan aku

Gambar
Kau adalah salah satu alasan mengapa aku kembali berdiri  Siluetmu yang membelakangi matahari membuatku penasaran  Kau saat itu masih berdiri menghadap laut biru memandangi sang surya  Bayangmu yang tertinggal kupandangi lekat-lekat  Ada yang menarik disana, entah apa  Rasanya aku sudah berkali-kali memperhatikan siluet yang berbeda  Tapi milikmu telah memasungku pada perjalanan panjang yang harus kulalui Perjalanan yang diamanahkan Tuhan dan harus kulalui sebagai aku  Perjuangan yang memang dariku, olehku dan untukku sendiri  Siluetmu yang bebas menerjang ombak membasahi jari-jamari kakimu  Seperti ada aliran listrik yang mengalir di darahku memuncakkan adrenalinku  Ada apa disana, di laut lepas yang membuatku selalu takut dan curiga  Pada biru gelapnya yang sepertinya menyimpan rahasia dan bahaya  Ada apa disana, di puncak pendakian yang kau janjikan akan keelokan fajarnya  Yang membuatku tidak takut lagi pada tebing curam dan ketinggian  Tatkala lamunku sampai pada

KETIKA DI JALAN (*BACA: TANJAKAN)

Gambar
Suatu malam aku tidak bisa tidur dan memikirkan tentang skripsi, penelitian, seminar dan ujian. Semuanya berkumpul jadi satu, seperti hantu yang bahkan muncul di siang bolong. Setelah memohon ketenangan hati padaNya, aku tertidur lelap sampai bermimpi segala.  Dalam mimpi aku merasa sedang berada di tanjakan, tanjakan yang sama dengan yang kulalui setiap pagi aku berangkat ke kampus. Saat itu aku merasa sedang macet, persis seperti ketika jam berangkat kerja dan sekolah, macet! Mimpiku saat itu mengatakan bahwa aku berhenti tepat di tanjakan, jadi aku harus berhenti dan mengerem, berat sekali rasanya, bahkan dalam mimpi aku bisa merasakan bagaimana ban motorku bergesekan dengan aspal. Entah bagaimana, akhirnya aku bangun ketika subuh datang. Paginya, di perjalanan menuju ke kampus, ku renungi sambil meng-gas motorku pelan-pelan, ku resapi apa maknanya. Mungkin memang bunga tidur, tapi aku merasa ada makna di balik itu semua. Meski sebagian besar orang akan mengatakan bahwa

Me, talk about having a brothers or sisters

Saudara itu ibarat anggota badan manusia, kepala, punggung, pingang, dua tangan dan dua kaki. Semuanya saling terhubung satu dengan lainnya. Jika mereka tercerai maka tidak ada satupun dari mereka yang dapat hidup dengan benar dan lengkap. Aku tidak tau bagaimana rasanya memiliki kakak atau adik. Tapi menurutku semua hal pasi ada sisi negatif dan positifnya. Dengan memiliki kakak mungkin suatu ketika kamu hanya akan menjadi bayang-bayangnya dengan alasan karena dia lebih baik segalanya daripada kamu, tapi segi positifnya adalah dia itu kakakmu seseorang yang bisa menjadi tempatmu untuk bertanya dan mencari solusi karena dia mungkin lebih berpengalaman dalam segala sesuatu. Sementara dengan mempunyai adik mungkin kamu akan merasa cemburu beberapa saat ketika kamu melihat adikmu mendapatkan kasih sayang yang kamu fikir lebih baik dan lebih banyak daripada kamu yang mungkin itu adalah perasaanmu saja, tapi cobalah untuk mensyukuri sisi baiknya bahwa kamu akan selalu punya teman