kau, siluetmu dan aku


Kau adalah salah satu alasan mengapa aku kembali berdiri 
Siluetmu yang membelakangi matahari membuatku penasaran 
Kau saat itu masih berdiri menghadap laut biru memandangi sang surya 
Bayangmu yang tertinggal kupandangi lekat-lekat 
Ada yang menarik disana, entah apa 
Rasanya aku sudah berkali-kali memperhatikan siluet yang berbeda 
Tapi milikmu telah memasungku pada perjalanan panjang yang harus kulalui
Perjalanan yang diamanahkan Tuhan dan harus kulalui sebagai aku 
Perjuangan yang memang dariku, olehku dan untukku sendiri 
Siluetmu yang bebas menerjang ombak membasahi jari-jamari kakimu 
Seperti ada aliran listrik yang mengalir di darahku memuncakkan adrenalinku 
Ada apa disana, di laut lepas yang membuatku selalu takut dan curiga 
Pada biru gelapnya yang sepertinya menyimpan rahasia dan bahaya 
Ada apa disana, di puncak pendakian yang kau janjikan akan keelokan fajarnya 
Yang membuatku tidak takut lagi pada tebing curam dan ketinggian 
Tatkala lamunku sampai pada perandaian jika kau telah jauh dari pandangan 
Apakah aku tidak diperkenankan walau hanya sebentar saja meminjam 
Tapi sesaat kemudian kau telah melangkahkan kakimu lebar-lebar 
Membuatku penasaran kemana kau akan membawa bayangmu pergi? 
Aku ingin menyejajarkan langkahku dengan langkahmu 
Aku melangkah, kadang berlari, kadang berhenti 
Tapi kulihat siluetmu semakin jauh, juga bayangmu kian tak tersentuh 
Maka kini aku minta kakiku untuk berlari mengikuti ritme yang kau buat 
Apakah kau masih akan menungguku meski kau hampir tak terjangkau? 
Aku adalah salah satu dari anggota barisan batalionmu yang tertinggal 
Tapi kau seperti pemimpin batalion yang lalu datang menyelamatkan 
Alam sudah meminjamkanmu padaku sebagai teman perjalanan 
Maka seperti penumpang bus  yang duduk bersebelahan 
Kau telah menjadi tempatku untuk berbagi cerita tentang apa yang ku rasakan
Terimakasih pada alam yang telah mendukung langkahku mengejarmu 
Bayangmu seperti sebuah peta atau GPS yang menjadi ruteku selanjutnya 
Kuikuti setapak yang kau guratkan di atas pasir putih
Angin bersedia untuk tidak berhembus hingga jejakmu takkan terhapus 
Hasratku mulai muncul seperti ikan yang berjumpa dengan lautan 
Ku berlari semampu yang bisa ku lakukan di atas pasir-pasir itu 
Suaramu yang lirih menggema lantang di hatiku tanpa ragu 
Kau adalah salah satu yang membuatku tidak ingin menjadi pecundang 
Dan aku mengaku bahwa aku beruntung menemukan walau sekedar bayangmu 
Meski pada akhirnya kita akan tumbuh ke arah yang sama sekali berbeda 
Kita akan pulang menuju rumah yang sama sekali tidak sama 
Jikalau waktu yang diizinkan alam sudah berakhir, aku tau kau mesti kurelakan 
Karena aku hanya berhak untuk sekedar meminjam tak lebih tak kurang 
Tapi siluetmu yang bergeming di atas karang yang memasung ombak 
Akan selamanya menjadi salah satu pemandangan yang takkan ku lupakan
Setidaknya satu saat nanti ketika persimpangan mempertemukan kita lagi 
Aku akan punya cerita yang bisa kuulang kembali sebagai cinderamata 
Hingga sebuah pertemuan akan terjadi sebagaimana lazimnya seorang kawan lama
Hingga pada akhirnya aku akan punya setidaknya satu saja alasan 
Untuk bisa mengatakan bahwa kau adalah siluet yang pernah indah untukku

Komentar

  1. why should you chase for a silhouette?
    why should you take hold of someone who wants to go?

    do not hold on something that wants to go,
    because,
    you will erase the chance of meeting better things ahead,

    let it go,
    you said that we have to 'stay in your back, because this is your life', didn't you?
    then why do you let your step being stopped by a silhouette that wants to go?

    as long as we keep on holding on things labeled as past, we will not grow up, we will not become a better person,

    if, the past is the best for us,
    it will come back in the future AFTER we let it go,

    take your courage to step ahead,
    show the world that we can stay on your back because you live a strong life.

    don't look back.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waiting for the next Kimi Ni Todoke's season

indonesian school uniform

3D Home Design: Home Sweet Home