Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Sejarah: antara budaya, masa lalu, kini dan nanti

Gambar
"Tiga penyebab utama hancurnya suatu bangsa adalah serbuan negara lain, perang antar saudara dan pertikaian antar agama. Jatuh bangkitnya kerajaan-kerajaan di Nusantara, utamanya tanah Jawa tidak dapat dilepaskan dari tiga hal itu. Manusia memang suka menguasai manusia lain. Golongan satu suka menguasai golongan yang lain". (Siwi sang, 2013. Girindra. Pena ananda indie publishing. Tulungagung. Pp.iii) Setidaknya Indonesia terbagi menjadi empat babakan sejarah, yaitu periode pertama masa prasejarah, periode kedua yaitu penguasaan oleh kerajaan-kerajaan di nusantra, periode ketiga yaitu periode masa penjajahan di Indonesia, dan periode keempat yaitu setelah masa kemerdekaan. Dalam hal ini, sejarah bukan hanya melulu masa lalu tetapi sejarah juga untuk masa depan. Apa maksudnya? Bukankah sudah banyak pepatah mengatakan bahwa guru yang paling baik adalah pengalaman? Dan pengalaman adalah sesuatu yang sudah pernah dialami dan dilalui, sehingga dapat dikatakan sebaga

indonesian school uniform

Gambar
1. Kesetaraan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Anak Indonesia harus mendapatkan pendidikan yang layak. Ilmu pengetahuan memang tidak selalu didapatkan dari pendidikan formal, tetapi untuk mendapatkan pengajaran yang layak adalah hak bagi seluruh rakyat Indonesia. seperti yang ada dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, "Mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk memajukan kesejahteraan umum" Di sekolah, anak-anak harus diberikan kebebasan untuk berkumpul dan berserikat. Berdiskusi dengan teman-teman akan meningkatkan kemampuan koordinasi dan sosialisasi pada diri seorang anak. Mereka seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama di sekolah, sebab untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya sebagai murid harus diperoleh. 2. Bentuk pembelajaran ketertiban di sekolah Kenapa anak Indonesia menggunakan seragam di sekolah? Seragam secara umum berfungsi sebagai identitas diri seorang pelajar, secara khusus adalah untuk menyeragamkan semua murid agar tida

the creation

Gambar

kisah jaman ingusan, harapan yang tersirat dan tersurat

Gambar
Adikku yang baru 4,5 tahun saat ini sedang senang2nya sekolah di TK nol kecil. Awalnya ketika masuk untuk pertama kali dia masih malu2 nggak punya teman, tapi lama2 temannya banyak juga ♡ Sekarang dia lagi asik2nya belajat huruf dan angka. Dulu dia paling senang nulis huruf o dan angka 1, tapi sekarang sudah harus menulis angka dan huruf yang lain, kalo tidak belajar menulis nanti dimarahi bu "guyu" katanya :-) Sekarang dia sudah pinter bersenandung. Kalo pas lagi duduk atau main kadang nyanyi yang syairnya kadang gak jelas, tapi ibunya selalu membantu untuk melengkapi syair lagu seperti ini: " Satu dua, tiga empat, lima enam, tujuh delapan. Siapa rajin kesekolah, cari ilmu sampai dapat. Sungguh senang, amat senang. Bangun pagi2, sungguh senang". Begitu kira2 lagunya. Adikku cepat menjadi kesayangan gurunya, kata ibunya. Karena dia selalu memperhatikan apa yang dikatakan oleh bu guru dan juga cepat belajar. Meskipun demikian, kadang2 dia suka na

lahan bepe

Gambar
Tanah lapang yang dengannya kuceritakan kisahku pada angin sepoi-sepoi, kami namai ia dengan nama "parkir bepe" Kenapa laham bepe? Karena letaknya ada di belakang gedung bepe alias budidaya pertanian, tempat aku sekarang berada. Yang dengannya sering kurasakan daun-daun berguguran jatuh sembarangan di sana Sesekali matahari menerobos masuk diantara ranting dan daun yang bertengger padanya hingga menimbulkan kesan rindang Tanah lapang yang dengannya aku biasa menengadahkan kepalaku, mencari barangkali ada sarang burung disana, ternyata tak ada Di tanah lapang itu aku menginjakkan kakiku untuk yang pertama, ketika dalam barisanku, aku berdiri untuk pertama kali, masa orientasi mahasiswa. Saat itu adalah pertama kali aku bertemu teman-teman baruku, saling menyebut nama satu sama lain, berjabat tangan dan tersenyum. Di sana pula aku biarkan mataku tertuju pada seseorang yang senyumnya selalu riang hingga membuat kami merasa semua akan baik-baik saja. Kakak kelas y