REFLECTION

Jika kau memandang laut lepas. Kala malam kau akan bisa melihat purnama terpantul disana. Juga bintang2 bersama gugusnya. Deburnya memecah malam mengusik debar jantungku. Pejamkan matamu sejenak saja. Barangkali kau temukan diriku disana. Sebab bayangmu bahkan menjelma pd kanvas kosong tak bernyawa. Bahkan sekedar bayangmu aku bisa merasa bahwa kau ada. Kini dengan kanvas dan kuasku aku bisa merasa amat dekat denganmu. Sedekat air laut dengan pasirnya. Sedekat ombak dengan karang. Sedekat pantai dengan langit. Hanya bisa membaur tp tidak melebur. Jika tak mungkin bagiku utk hadir walau dalam bayang laut lepas. Setidaknya biarkan aku hadir seperti partikel air di lautan. Datang dan pergi untuk tetap kembali. Pada lautan tempat kau selalu tegar berdiri.

Setelah bertahun-tahun akhirnya baru kali ini beneran nonton dan baca ‘Perahu Kertas’ dengan serius. Ada banyak tokoh yang dimasukkan di dalamnya. Kugy yang ceria dan aneh, Keenan yang cerdas tapi introvert, Noni yang perfeksionis, Eko yang bijak dan tidak pernah memihak, Wanda yang ambisius, Ojos yang over protective, Remi yang penyayang dan tulus, Luhde yang dewasa dan pengertian. Semua peran memiliki porsinya masing-masing yang membuat jalan ceritanya sungguh apik dan pas. Mbak Dee beneran keren dan bikin aku merasa terhanyut bersama perasaan-perasaan yang dialami oleh tokoh-tokoh di dalamnya. Awalnya aku terkesan dengan tokoh utama yang bernama Kugy, menurutku dia adalah sosok yang ceria dan apa adanya. Dia tidak takut terhadap penilaian orang lain terhadap dirinya, asal menurutnya apa yang dikerjakannnya benar, tidak merugikan orang lain dan membatnya nyaman. Thats all . Awalnya aku sedih banget karena Kugy akhirnya harus merelakan hatinya untuk melepaskan seseorang yang d