FENOMENA PASAR MALAM

Beberapa hari yang lalu saya bersama adik-adik sama dan paklik bulik jalan-jalan di pasar malam. Wah ramai sekali. Jadi teringat masa kecil pas lagi senang-senangnya dengan pasar malam. Setelah tua begini jadi memikirkan ulang keanehan waktu kecil. Seperti kata bapak saya, anak kecil itu suka ke pasar malam karena suasananya ramai, meriah dan banyak lampu. Kadang bapak juga bilang, uwong kok ndelok uwong alias orang kok liat orang haha. Iya sih... 


Oke, menurut analisisku. Pasar malam memiliki peran yang penting baik dalam segi sosial maupun ekonomi. 
  • Ditinjau dari segi sosial, pasar malam adalah sarana hiburan bagi rakyat. Di pasar malam itulah tidak ada yang disebut dengan kaum minoritas ataupun mayoritas, dan tidak pula ada kaum kelas atas ataupun kaum kelas bawah, yang ada hanyalah sesama warga yang menyaksikan pasar malam untuk hiburan semata. 
  • Sementara dari segi ekonomi, pasar malam dapat digunakan sebagai sentralisasi bagi para pedagang, pasalnya ketika memasuki pasar malam maka kita akan menjumpai banyak pedagang, diantaranya adalah pedagang baju, sepatu, mainan, jajanan dll.

Bagi anak-anak, pasar malam adalah pusat bagi mereka untuk bermain. Entah ya, karena masih anak-anak mungkin maka naik odong-odong, pesawat-pesawatan, bianglala, wahana memancing, kuda putar dan lain sebagainya masih terasa menyenangkan. Dulupun pas aku kecil juga suka sekali naik itu semua. Hal lain yang disukai anak-anak dari pasar malam adalah banyak penjual mainan dan jajanan.

Tapi meskipun demikian ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan oleh orang-tua ataupun pengelola acara. 
  • Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak pasar malam yang tidak memenuhi standar keamanan wahana bermain, mulai dari besi yang sudah tipis kadang terlihat rapuh, tidak ada seatbelt untuk pengamanan, kecepatan putaran atau laju mainan yang kadang terlalu kencang kadang tidak dierhatikan. 
  • Selain itu, kebanyakan orang tua lalai dengan membiarkan anak mereka terlepas dari pengawasan atau bahkan membiarkan mereka pergi sendiri bersama temannya. 
  • Selain itu, dalam hal ekonomi memang pasar malam memberikan peluang bagi para penjual untuk menjual dagangannya secara terpusat dan mendapatkan untung sebesar-besarnya. Barang yang dijual terkadang tidak sesuai dengan harganya, sehingga pembeli harus pandai-pandai menawar. 
  • Kontrol sosial harus juga dilakukan, karena pasar malam dilakukan di malam hari sehingga rawan untuk terjadinya tindak kriminal, misalkan pencopetan, penjambretan, pencurian motor (yang walaupun siang juga banyak terjadi, apalagi kalau malam), yang lebih berbahaya adalah terjadinya penculikan anak yang tanpa pengawasan orang tua.
Setiap hal pasti ada plus minusnya kan? Sehingga sebagai masyarakat sosial maka selain menjadi penikmat suatu sarana kita juga harus ikut bertindak sebagai pemberi kontrol sosial sehingga dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman demi kesejahteraan bersama :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waiting for the next Kimi Ni Todoke's season

indonesian school uniform

Interaksi GXE (Genotipe x Lingkungan) sebagai konsep Stabilitas dalam Pemuliaan Tanaman