indonesian school uniform

1. Kesetaraan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Anak Indonesia harus mendapatkan pendidikan yang layak. Ilmu pengetahuan memang tidak selalu didapatkan dari pendidikan formal, tetapi untuk mendapatkan pengajaran yang layak adalah hak bagi seluruh rakyat Indonesia. seperti yang ada dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, "Mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk memajukan kesejahteraan umum"


Di sekolah, anak-anak harus diberikan kebebasan untuk berkumpul dan berserikat. Berdiskusi dengan teman-teman akan meningkatkan kemampuan koordinasi dan sosialisasi pada diri seorang anak. Mereka seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama di sekolah, sebab untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya sebagai murid harus diperoleh.

2. Bentuk pembelajaran ketertiban di sekolah


Kenapa anak Indonesia menggunakan seragam di sekolah? Seragam secara umum berfungsi sebagai identitas diri seorang pelajar, secara khusus adalah untuk menyeragamkan semua murid agar tidak adanya kecemburuan sosial antara satu golongan dengan yang lainnya.


filosofi seragam yang lain adalah untuk mengajari murid menjadi manusia yang tertib. kalau diingat-ingat jamannya sekolah dulu ada aturan-aturan dalam berseragam, misalnya keharusan untuk memakai rok dibawah lutut bagi siswi dan celana panjang yang rapi untuk siswa. Selain itu seragam seharusnya dimasukkan supaya tampak rapi dan sopan.

Seragam seharusnya merupakan keseragaman. Aksesoris yang diperbolehkan adalah dasi, ikat pinggang dan topi saja, selebihnya umumnya tidak boleh. kenapa? karena sekolah adalah tempat untuk belajar bukan untuk bergaya. beberapa sekolah bahkan menerapkan tata tertib untuk tidak mengenakan aksesoris baik bagi siswa maupun siswinya.


Sering juga ada siswa siswa yang membandel dengan mengecat rambutnya. Kenapa tidak boleh mengecat rambut? tentu saja karena itu membuat siswa tampak tidak sopan dan rapi dengan penampilannya. Kecuali kalau rambutnya memang asli pirng. selain itu, bagi siswa laki-laki rambut harus dipotong dengan rapi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa seragam memang untuk menyeragamkan agar tidak ada kesenjangan sosial, tetapi untuk memenuhi kebutuhan beragama seseorang yang merupakan hak dari setiap siswa maka seragam sekolah juga dapat dimodifikasi bagi siswi yang berjilbab, karena sekolah adalah fasilitas umum maka hak-hak siswa harus dihargai.
Terlepas dari segala aturan mengenai seragam, biasanya setiap sekolah akan membuat sanksi bagi muridnya dalam hal ketertiban yang lainnya, misalkan keterlambatan masuk sekolah, membolos, tidak mengerjakan tugas atau PR, dan tindak kekeliruan yang lainnya. Sanksi yang diberikan seharusnya tidak menyebabkan trauma fisik ataupun psikis, yang banyak berkembang di sekolah-sekolah umumnya adalah sanksi skor pelanggaran yang diakumulasi untuk penilaian afektif yang berhubungan langsung dengan rapor. Jadi, efek jeranya tidak langsung tapi sangat mengena, ini dilakukan apabila siswa tidak bisa diatur lagi.

3. Sistem belajar mengajar yang bagaimana?


Sekolah biasanya melulu dengan teori ya? Ada pepatah yang mengatakan, "katakan padaku dan aku akan lupa, tunjukkan padaku dan aku akan mengingat, tapi jika kau minta aku untuk mengerjakannya maka aku akan bisa". Aku masih ingat dulu sering sekali pergantian kurikulum pembelajaran, rasanya hampir setiap tahun angkatan berbeda kurikulum, mulai dari KTSP, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) , SCL (Student Centered Learning) dan lain sebagainya. Menurutku yang paling penting itu adalah bagaimana seorang guru dapat menyampaikan sesuatu dengan menarik sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu di dalam diri siswa sehingga mereka terdorong untuk bertanya kepada sesama siswa atau gurunya sehingga diskusi dapat terjadi. 


Sekolah juga merupakan sebuah instansi yang berperan bukan hanya sebagai pendidik di bidang akademik tetapi juga untuk membentuk karakter bangsa melalui anak bangsa. Penanaman karakter sebagai pribadi yang baik akan menjadikan anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki motivasi dan dedikasi terhadap bangsa dan negara.

4. Peran sekolah dalam meningkatkan softskill


Setiap sekolah setidaknya memiliki wadah kreatifitas yang biasanya disebut sebagai ekstrakurikuler yang dapat menampung kreatifitas siswa siswinya. Organisasi yang banyak berkembang di sekolah-sekolah di Indonesia adalah pramuka, selain itu ada pula Palang Merah Remaja, olimpiade sains dan olahraga, kesenian tari, musik, lukis, tata busana, tata boga, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu siswa siswi untuk mengetahui bakat dan minat mereka selain di bidang keilmuan yang diajarkan di sekolah. Organisasi juga merangsang softskill mereka dalam mengorganisasi sesamanya dan dalam mengatasi segala masalah yang muncul dengan cepat dan tepat baik melalui diskusi atau pemikiran sendiri.

---------

Aku sangat bersyukur pernah sekolah di sekolah-sekolah yang memiliki sistem pembelajaran yang sangat menyenangkan dengan guru-guru yang kompeten di bidangnya disertai dengan praktik yang juga menyenangkan. Selain itu, ekstrakurikuler juga sangat membantu untuk mengetahui bakat dan minatku. Ini memberiku inspirasi tentang gambaran sekolah impianku sendiri. Biar bagaimanapun, suatu saat nanti aku ingin mendirikan sekolahku sendiri. Ah berkhayal sedikit kan tidak apa-apa ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waiting for the next Kimi Ni Todoke's season

Interaksi GXE (Genotipe x Lingkungan) sebagai konsep Stabilitas dalam Pemuliaan Tanaman