INI TENTANG AKU, KAMU DAN CERITA YANG BELUM DIMULAI

 Aku tidak pandai menjaga hati.

Aku tidak bisa tetap rasional saat hatiku sudah ikut campur.

Saat ini, rasanya kosong.

Aku tidak tau apakah aku harus marah/ sedih/ kecewa

Atau bahkan bahagia?

Aku tau aku terlalu impulsif

Dan aku benci menduga²

Saat jalanan terasa terjal

Hari² terasa pahit

Salahkah aku jika ingin menyesap manis?

Dan aku saat ini terlalu penasaran dengan rasa yang kau tawarkan

Ini terasa sangat pahit dan mulai menyesakkan

Rasa kekhawatiran yang mencengkeramku seolah siap membunuhku sewaktu²

Aku takut jujur saja

Duniaku mendingin

Hening!

Karenanya, aku selalu suka saat kamu hadir

Walau hanya dengan sebaris kata

Bodohnya aku!

Biarkan aku menyesap sedikit manismu

Biarkan aku merasai hangatnya senyummu

Ijinkan aku.

Biar aku tak mati membeku.

Ijinkan aku.

Biar aku tau masih ada manis di dunia ini.

Masih ada kehangatan di belantara sepi.

Masih ada.

Masih ada yang menungguku pulang setiap hari.

Biar aku tau,

Dunia tak semenakutkan ini

***

Tolong beriku sesuatu yang manis dan berkafein.

Sepertimu.

Kamu yang entah siapa, dimana, sedang apa, dengan siapa.

Tolong beriku lebih banyak kopi dan gula.

Untuk mampu tetap "terbangun" jiwa dan raga.

Kopi dan gula, sepertimu.

Kopi dan gula itu kamu

Manis dan menimbulkan candu.

Ingin kurasai setiap hari.

Tolong beriku kamu, dirimu, senyummu, suaramu, tatapanmu, kesabaranmu.

Dan...

Hatimu...

Biar aku tetap waras setiap harinya

***

Kau adalah sore setelah hari hujan.

Nyaman.

Kau adalah jalanan basah dan udara sejuk.

Kau adalah bebas.

Kau adalah pulang.

Kau adalah rumah.

Maka

Kau adalah perasaan bebas saat pulang menuju rumah.

Kau adalah rasa aman.

Kepadamu aku akan pulang setiap sorenya.

Kau adalah rasa damai.

Kepadamu bolehkah aku berlari saat hujan seperti tak akan berhenti.

Karena, kaulah.

Sore setelah hari hujan.

Kaulah teduh yang tangguh.

Kau adalah senja yang tak pernah muram.

Kaulah hujan yang sudah.

Karenanya kaulah jernih dari yang mendung.

Kaulah sore setelah hari hujan.

Yang ketika malam langit berbintang.

Kaulah.

Kaulah

***

Aku berdoa, siapapun kamu yang Allah pilihkan, 

adalah yang memang aku butuhkan dalam hidupku 

sebagaimana akupun dipilihkan Allah untukmu 

sebab kamupun membutuhkanku.

Aku berdoa, agar kamu bisa menjadi rumah untukku, 

sebagaimana aku akan menjadi rumah bagimu. 

Biarkan kita menjadi tempat masing² dari kita untuk pulang. 

Tempat untuk merasakan apa itu aman dan nyaman.

Aku berdoa, agar kamu dapat menjadi penenang untuk jiwaku 

sebagaimana aku ingin menjadi penenang untuk jiwamu. 

Dan agar kita dapat hidup lebih baik dari sebelumnya.

Aku berdoa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waiting for the next Kimi Ni Todoke's season

indonesian school uniform

Interaksi GXE (Genotipe x Lingkungan) sebagai konsep Stabilitas dalam Pemuliaan Tanaman