Nyetir...
Menurutku, hidup itu ya seperti kita naik motor...
anggaplah saat kita keluar dari rumah dan mengeluarkan motor dari garasi, itu seperti ketika kita pertama dilahirkan di dunia,
Aku suka berlama-lama berada di jalanan. Awalnya takut-takut. Dulu pernah jatuh, dan itu sempat membuatku takut untuk nyetir lagi. Tapi ya gimana, masak nggak nyetir? Gimana bisa sampai ke tempat tujuan? Hidup juga begitu kan? Kadang ada saja kerikil nakal yang membuat kita jatuh. Setelah jatuh ya berarti kita harus berdiri lagi. Masak mau jatuh terus nggak berdiri2? Memang begitu kan kodratnya? Hidup selalu harus berlanjut. Sejatuh apapun itu. Katanya.
Pernah lihat orang belok? Seperti orang nyetir juga, belok kiri itu umumnya lebih mudah daripada belok kanan. kalau belok kanan kita harus berhenti dulu di tengah baru kemudian menunggu arah berlawanan sepi baru bisa berbelok. Sama kan seperti hidup? Ketika kita memutuskan untuk berbelok ke kiri, melakukan apa yang buruk itu mudah, nggak mikir, nggak berat. sementara berbuat yang benar dan baik sesuai norma itu sulit, berat, susah. Betul tidak?
Ah, aku memang begini kok. Semoga orang tidak menganggapku aneh ketika tau bahwa terkadang aku sering bicara sendiri ketika nyetir di jalan. Ada saja hal-hal yang kemudian masuk di otakku yang membuatku ingin menullis hal-hal puitis dan flosofis.
Hidup itu seperti narik gas. Nggak perlu buru-buru, buru-buru itu hasutan setan. Tapi jangan berlambat-lambat, kan kasian yang ada di belakang kita. Hidup itu selow saja. Jalani. Nggak perlu menyesal kenapa kita terlalu lambat, toh hidup bukan perlombaan. Nggak perlu bersusah karena kita harus menanggung akibat dari keputusan salah yang kita ambil karena buru-buru, toh kita selalu mempunyai waktu. Kan?
Kadang ada yang nyalip. Ah biasa saja, Kadang pas nyetir ada aja orang yang nikung. Ya kayak kehidupan sehari-hari, ada yang hobi nikung. Karena itu ketika di jalan kita harus sabar. Sabar itu, ya begitu... Ketika di jalan bukan keselamatan diri sendiri yang diutamakan, tapi kepentingan bersama... Seperti hidup, percuma mempertahankan kepentingan sendiri daripada kepentingan bersama.
Seperti nyetir... Hidup itu belajar sabar... Karena ketika kita nggak sabar, ya bisa nabrak lah....
anggaplah saat kita keluar dari rumah dan mengeluarkan motor dari garasi, itu seperti ketika kita pertama dilahirkan di dunia,
Aku suka berlama-lama berada di jalanan. Awalnya takut-takut. Dulu pernah jatuh, dan itu sempat membuatku takut untuk nyetir lagi. Tapi ya gimana, masak nggak nyetir? Gimana bisa sampai ke tempat tujuan? Hidup juga begitu kan? Kadang ada saja kerikil nakal yang membuat kita jatuh. Setelah jatuh ya berarti kita harus berdiri lagi. Masak mau jatuh terus nggak berdiri2? Memang begitu kan kodratnya? Hidup selalu harus berlanjut. Sejatuh apapun itu. Katanya.
Pernah lihat orang belok? Seperti orang nyetir juga, belok kiri itu umumnya lebih mudah daripada belok kanan. kalau belok kanan kita harus berhenti dulu di tengah baru kemudian menunggu arah berlawanan sepi baru bisa berbelok. Sama kan seperti hidup? Ketika kita memutuskan untuk berbelok ke kiri, melakukan apa yang buruk itu mudah, nggak mikir, nggak berat. sementara berbuat yang benar dan baik sesuai norma itu sulit, berat, susah. Betul tidak?
Ah, aku memang begini kok. Semoga orang tidak menganggapku aneh ketika tau bahwa terkadang aku sering bicara sendiri ketika nyetir di jalan. Ada saja hal-hal yang kemudian masuk di otakku yang membuatku ingin menullis hal-hal puitis dan flosofis.
Hidup itu seperti narik gas. Nggak perlu buru-buru, buru-buru itu hasutan setan. Tapi jangan berlambat-lambat, kan kasian yang ada di belakang kita. Hidup itu selow saja. Jalani. Nggak perlu menyesal kenapa kita terlalu lambat, toh hidup bukan perlombaan. Nggak perlu bersusah karena kita harus menanggung akibat dari keputusan salah yang kita ambil karena buru-buru, toh kita selalu mempunyai waktu. Kan?
Kadang ada yang nyalip. Ah biasa saja, Kadang pas nyetir ada aja orang yang nikung. Ya kayak kehidupan sehari-hari, ada yang hobi nikung. Karena itu ketika di jalan kita harus sabar. Sabar itu, ya begitu... Ketika di jalan bukan keselamatan diri sendiri yang diutamakan, tapi kepentingan bersama... Seperti hidup, percuma mempertahankan kepentingan sendiri daripada kepentingan bersama.
Seperti nyetir... Hidup itu belajar sabar... Karena ketika kita nggak sabar, ya bisa nabrak lah....
Komentar
Posting Komentar