Chrysanthemum, dariku untukmu
Chrysanthemum, dariku untukmu
Aku masih ingat
bagaimana kita bertemu sebelumnya
Saat itu kau
menyapaku dan tersenyum kepadaku
Kau tanyakan namaku
dan kau sebutkan namamu
Lalu pertanyaan basa
basi pun mengalir
Kau masih berdiri di tempatmu akupun begitu
sama-sama ragu untuk mendekat karena malu
sama-sama menempatkan diri sebagai orang baru
sebatas senyum saja sudah cukup untukku
Tapi kemudian waktu
terus berjalan menjauh
meninggalkan sebuah
kebasa-basian di belakang
menjamu sebuha rasa
terbiasa untuk bertemu
menghadirkan rasa
gelisah ketika rindu menggebu
Ketika kemudian cerita cinta dan cita-cita
beradu
memunculkan cerita yang tersembunyi dengan
rapi
tentang sebuah kesakitan dan rasa bahagia
tentang keadaan yang memaksa untuk bertahan
Terkadang
pertahananku kian jauh dan merapuh
Duania yang ku arungi
serasa sepi tak bersuara
seketika itu bayangmu
datang dengan senyum
kau katakan padaku
bahwa semua akan baik-baik saja
Saat aku berfikir untuk melakukan hal yang
bodoh
ketika aku merasa tak menemukan titik terang
aku selalu teringat padamu yang selalu
bersabar
jika kau bisa aku juga pasti bisa menghadapi
dunia
Jika kau tidak
menunjukkan rasa takutmu
maka aku juga tidak
akan takut
Sebab aku telah
mengagumimu
Karena itu aku tidak
akan kalah darimu
Jika bisa selalu tersenyum tak peduli
bagaimanapun
aku juga ingin tersenyum seperti caramu
darimu aku belajar tentang mensyukuri
kehidupan ini
bahkan meski tak selalu seperti yang kita
harapkan
Aku telah mengagumi
dengan cara yang sederhana
sesederhana tetes
gerimis yang membasahi daun
sesederhana kelopak
bunga-bunga Chrysanthemum
dan sesederhana
kuncup yang menanti gilirannya mekar
Kau dan aku sama sedang menanti waktu untuk
mekar
Sebab setiap kuncup harus mekar seperti
takdirnya
ada yang lambat ada pula yang cepat sesuai
gilirannya
Mungkinkah bungamu dan bungaku akan mekar
bersama
Aku dan kau berbeda
seperti bumi dan matahari
aku hanya bisa
melihatmu dari jauh tempatku sembunyi
adakah waktu kita
bertemu seperti bumi dan matahari
sebab setiap bunga
membutuhkan keduanya untuk tumbuh
Kau dan aku memang sama tapi kau dan aku juga
berbeda
mungkin waktu akan menjelaskan apa maknanya
mungkin waktu akan mengatakan padamu segala
tentangku
karena hanya dengan sederhana aku mampu
mencintaimu
*) by the way, this poem is designed to be read by using pearl white story instrument S.E.N.S project (kimi ni todoke's soundtrack). this instrument is very touching...
Komentar
Posting Komentar