Idul Adha 1435 H, "Apalah artinya cinta tanpa pengorbanan?"

Setelah sholat jama'ah idul adha 1435 H, dilanjutkan dengan ceramah yang membahas tentang terjadinya perintah untuk berkorban. Diceritakan oleh khotib tentang awal mula perintah berkurban yang diperintahkan Allah kepada Habil dan Qobil putra nabi Adam As. Habil dan Qobil diperintahkan untuk mengorbankan hartanya yang paling berharga. Habil yang seorang peternak mengorbankan hewan ternaknya sementara Qobil yang petani juga mengorbankan hasil panennya, tetapi ternyata hanya qorban dari Habil yang diterima karena dilakukan dengan ketaqwaan kepada Allah SWT, sementara qurban Qabil tidak diterima karena tidak dilakukan dengan ketaqwaan dan keikhlasan.

Lalu dilanjutkan dengan cerita tentang perintah Allah SWT kepada nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya sendiri yang sangat ia cintai yaitu nabi Ismail. Tetapi karena ketaqwaan, keikhlasan dan kesabaran keduanya dalam menjalankan perintah Allah untuk berqurban maka Allah telah menggantikan perintah tersebut dengan menyebelih hewan berkaki 4 seperti sapi, kerbau, kambing, dan unta sebagai hewan qurban. Cerita inilah yang sampai saat ini dijadikan sebagai dasar bagi umat untuk berqurban.

Lebih dari itu. Qurban yang dilakukan bukan hanya berkorban dalam bentuk hewan ternak ataupun harta benda yang lainnya, tetapi pengorbanan yang sebenarnya adalah pengorbanan tentang bagaimana seorang hamba sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah mengerjakan perannya dengan adil. 

Berkorban untuk kepentingan sosial sebagai manusia yang hablumminannas untuk menciptakan kesejahteraan sosial di lingkungan sekitar sehingga membutuhkan keikhlasan kita dalam memberikan pengorbanan baik materi atau non materi. 

Berkorban sebagai manusia terhadap Tuhannya sebagai hablumminallah sebagai bentuk ketaqwaan, keikhlasan dan kesabaran sebagai seorang hamba dalam memperjuangkan kebaikan-kebaikan sebagai seorang khalifah di bumiNya ini.

Setelah khotbah yang dilanjutkan dengan doa, dilanjutkan bersalam-salaman dan pulang ke rumah masing-masing. Sementara para panitia yang umumnya bapak-bapak mulai berkumpul untuk melakukan tugas menyembelih dan memotong hewan qurban untuk dibagikan kepada warga. 

Kloter pertama, korbannya masih polos


Kloter selanjutnya, korban sudah mulai sadar kondisi


Ada yang mau bantu motong?

*) Sampai jumpa di idul adha tahun depan 1436 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waiting for the next Kimi Ni Todoke's season

indonesian school uniform

Interaksi GXE (Genotipe x Lingkungan) sebagai konsep Stabilitas dalam Pemuliaan Tanaman