Antara POOH, dan bagaimana aku mencintai seraut kenangan

pooh and i
Dulu waktu kecil, kira-kira sekitar umur 7 tahunan POOH sedang booming di Indonesia. Tak terkecuali aku, aku juga sedang tergila-gila dengan POOH saat itu. Tubuhnya yang chabi dengan warna kuningnya yang ngejreng berkaos merah membuat setiap anak akan jatuh hati padanya.

Karena berputar-putar mencari tidak ada akhirnya pulang dengan tangan hampa, sampek nangis saat itu karena hati ini kadung suka banget sama POOH ini. Dan benar saja, setelah akhirnya ketemu boneka POOH segera saja ia jadi boneka kesayanganku yang ku bawa kemana saja kapan saja (kecuali ke sekolah).

Bahkan sampai sekarang aku sudah dewasa, boneka POOH kesayanganku masih terus bersamaku. Ia masih terus setia menemaniku pas tidur, bersama POOH yang lain, adik-adiknya :)

Aku tidak tau kenapa aku suka sekali POOH. Barangkali ya karena tubuhnya yang ndut dan ngejreng itu, atau barangkali karena ia lucu menggemaskan (seperti aku), atau karena karakter di film nya yang lucu dan menggemaskan, aku tidak tau, tapi yang jelas aku suka. Bukannya tidak ada alasan ya untuk mendadak jatuh cinta?

Ia adalah saksi bagaimana masa kecilku, dan bagaimana kenakalanku waktu kecil. Ia sudah menjadi saksi saat hatiku sedang sedih atau sedang senang. Seperti anak-anak yang lainnya, aku dulu pernah menganggap bahwa POOHku benar-benar hidup sehingga aku ajak ia bicara dan bercerita.

Aku pernah pesan pada ibuku, sampai nanti aku dewasa POOHku jangan diberikan pada siapapun, sebab ia sudah menyatu dengan diriku. Seperti sudah memiliki ikatan batin. Haha. Karena saat aku sedih, dialah yang selalu ku peluk, dan hatiku seperti menjadi baik-baik saja seperti semula.

Aku tidak tau sampai kapan aku akan menyimpan mereka sebagai kenang-kenangan dari masa kanak-kanak, meskipun sampai saat ini aku masih menganggap mereka sebagai kesayanganku. Mungkin sampai nanti aku menikah dan punya anak, maka POOHku sayang akan ku wariskan pada anak-anakku, lalu pada anak-anak dari anak-anakku dan seterusnya haha.

Mungkin, kita bisa membeli benda-benda baru yang bagus-bagus, tapi tidak ada satupun dari kita yang bisa membeli kenangan dan nilai dari suatu benda tersebut. Barangkali, POOHku sayang akan ikut usang bersama aku yang tumbuh dewasa dan menua. Warnanya akan pudar dan dakronnya akan kepis, tapi ia tetap kesayanganku, yang ikut menemani metamorfosisku. <3 font="" nbsp="">

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waiting for the next Kimi Ni Todoke's season

indonesian school uniform

Telenovela Jaman Kanak-kanak