Hidup dalam Hidupku

Bunga api yang berpendar di siang hari tidak akan membuat orang kagum, tetapi ketika ia bersinar di gelap malam maka orang akan senang melihatnya. itulah kenapa, sesuatu tidak berharga bagi sebagian orang mungkin sangat penting bagi yang lain.

Aku selalu mengagumi seseorang, mengikuti semua cara hidupnya dan meniru semua yang dilakukannya. tapi sekarang aku sadar, aku adalah tubuh yang berbeda dan jiwa yang juga berbeda. karena itu, meski aku mati-matian meniru seseorang itu, aku tidak akan pernah menjadi dia, karena aku adalah sebuh pribadi dengan diriku sendiri.

kau tau? memilikimu adalah sebuah persembahan untukku. apakah memilikiku juga merupakan sebuah persembahan untukmu? padahal aku tak bisa seperti yang kau mau.

Seorang pendaki hanya akan sampai ke puncak ketika dia tidak mendengarkan apapun dari sekitarnya. cacian akan menyurutkan keberaniannya, tapi pujian akan melemahkan kepercayaan dirinya. Lalu salah siapa jika ia telah kehilangan keberanian dan kepercayaan dirinya? seperti itulah, aku tidak sehebat seperti yang disangkakan banyak orang.

seseorang mengatakan ini padaku, "kamu, adalah seperti apa yang aku lihat tentangmu, bukan apa yang dilihat orang lain, adalah seperti apa yang aku dengar darimu, bukan yang aku dengar dari yang lain, adalah seperti apa yang aku rasakan di hatiku, bukan yang dirasakan hati yang lain",

Tujuan hidupku sudah jelas sekarang, aku ingin hidup saat ini dengan bahagia dan di akhir nanti dengan bahagia, untuk itu, aku harus bisa melihat orang-orang di sekitarku bahagia juga. tapi untuk itu, setiap jendela dari segala penjuru harus dibuka, itulah yang menggangguku sejak awal perjalananku.

kalau seorang pribadi tidak berhasil dalam hidupnya, maka ia akan meyiksa tiga generasi secara langsung kau tau? sebab untuk membuat orang tuanya bahagia maka seorang anak harus sejahtera, untuk menjadi pendamping yang membahagiakan maka seseorang juga harus sejahtera hatinya, apalagi untuk menjadi orang tua yang mampu membahagiakan anaknya juga harus dengan sejahtera jiwanya.

sejahtera memang banyak aspeknya, tentu bukan hanya tentang hal-hal fisik materiil, tapi, kesejahteraan bagi lahir yang layak dan pemenuhan kebutuhan batin yang baik tentu akan mendamaikan banyak pribadi di sekitar kita bukan?

karena itulah, ini benar menggangguku, jika aku gagal maka akan banyak jiwa yang hatinya terluka. aku hanya manusia biasa, aku akan kembali pada jiwaku, sebab inilah yang akan hidup dalam hidupku. tidak ada jiwa yang lebih tepat untuk hidup di hidupku selain aku.

aku hanyalah turis di kehidupan ini, setiap turis membutuhkan pemandu supaya tidak tersesat, barangkali seperti itu juga, setiap orang membutuhkan teman dalam hidupnya untuk mengarahkan jalan agar tidak tersesat. manusia mengambil keputusan-keputusan, tapi arti dari keputusan itu hanya Tuhan yang menentukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Interaksi GXE (Genotipe x Lingkungan) sebagai konsep Stabilitas dalam Pemuliaan Tanaman

Dongkrak Rasa Nasionalisme!!!