Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

Terror Ep.3

Angin pagi hari merayu hati yang gundah dan terpisah dari kesatuan cinta. Mencari pengharapan dalam setiap langkah yang dijamahnya dengan keraguan yang mendekap erat. Handie melangkahkan kakinya limbung. Semalaman ia jadi memikirkan penulis syair - syair itu. Siapa pula yang mengirimkannya, apa jangan - jangan memang benar yang mengirimkannya dan yang menuliskan adalah Dea? Cewek manja itu? Batinnya. " Woe....ngapain bengong begitu?", tanya Rhysta lagi ketika mendapati sahabatnya 'manyun' begitu. " Heehhhss....!", dihelanya nafas panjang sambil meletakkan tasnya di meja. Lalu duduk. " Aku... dapat surat rahasia Ta! Surat cinta, maksudku puisi cinta...!". " Hah...dari siapa Han...?", Rhysta gagap. Handie menggeleng pelan. Lalu ia menunjuk matanya. Rhysta tertawa terbahak - bahak, mata Handie merah, tanda kurang tidur. " Salah sendiri nggak tidur semalam...